#Berita & Kegiatan

Kembali ke Sekolah, SD Muhammad Al-‘Unaizy Gelar Apel Perdana Pasca Libur Ramadan dan Idulfitri

SUKABUMI (Senin, 15 Syawal 1446 H / 14 April 2025 M) – Seluruh civitas akademika SD Muhammad Al-‘Unaizy kembali memulai kegiatan belajar dan mengajar setelah menjalani libur Ramadan dan Idulfitri.

Kegiatan diawali dengan apel perdana. Bertindak sebagai pembina apel adalah Ustadz Deden Dimyati, B.Sh., M.Pd., selaku Wakil Mudir Syar’i, yang menyampaikan tiga pesan penting sebagai bekal untuk mengawali kembali aktivitas belajar:

  1. Taqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

  2. Muhasabah (evaluasi diri)

  3. Tajdîd an-Niyyah (memperbarui niat)


1. Taqwa

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-Hasyr ayat 18:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّـهَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah.”

وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ

“Dan hendaklah tiap-tiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.”

وَاتَّقُوا اللَّـهَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ١٨

“Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Taqwa adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Maka dari itu, hendaklah keluarga besar SD Muhammad Al-‘Unaizy selalu bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di mana pun dan kapan pun, baik saat sendiri maupun di tengah keramaian. Rasulullah ﷺ bersabda:

اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

“Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada. Iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik yang dapat menghapusnya, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi)

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan bahwa taqwa kepada Allah terwujud dalam tiga hal:

  1. Beramal dan beribadah kepada Allah, karena tidak mungkin seseorang dikatakan bertakwa jika hanya berpangku tangan tanpa amal.

  2. Dengan bimbingan ilmu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebab taqwa erat kaitannya dengan ilmu. Orang yang malas menuntut ilmu tidak bisa disebut sebagai orang yang bertakwa.

  3. Karena takut terhadap azab Allah dan didorong oleh niat yang ikhlas. Mengikhlaskan ketaatan dan amal karena Allah merupakan bagian penting dari taqwa.

Menuntut ilmu, mendidik, dan membantu kelangsungan pendidikan merupakan amal saleh dan bagian dari wujud nyata taqwa.


2. Muhasabah

Mari kita bersama-sama melakukan muhasabah atau evaluasi diri atas aktivitas yang telah kita lalui. Jika sebelumnya kita telah beribadah dan belajar dengan baik, maka ke depan harus lebih baik lagi.

Anak-anak yang saleh dan salehah yang sebelum liburan rajin shalat berjamaah, berpuasa, membaca Al-Qur’an, membantu orang tua, serta menghormati guru dan rajin belajar — maka setelah liburan ini harus lebih giat lagi. Karena sebentar lagi akan menghadapi ujian, kemudian naik kelas dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.


3. Tajdîd an-Niyyah (Memperbarui Niat)

Kita semua perlu memperbarui niat dalam setiap aktivitas. Adakalanya seseorang berangkat ke sekolah dengan perasaan terpaksa. Maka hendaknya kita memperbarui niat, semata-mata karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar segala aktivitas kita bernilai ibadah dan mendapat pahala dari-Nya. Sebagaimana janji Allah bahwa surga disediakan bagi orang-orang yang ikhlas dalam beramal karena-Nya.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa membimbing langkah kita dalam kebaikan, menjadikan kita insan yang bertakwa, senantiasa melakukan muhasabah, dan selalu memperbarui niat dalam setiap amal perbuatan. Aamiin.